Sensible but Invisible

mataHidup adalah kejenuhan, jenuh ketika gue merasa bahwa ada seseorang yang tidak memiliki tujuan dan hanya mengambil apa yang disukai untuk dikerjakan. Hidup adalah menyedihkan, sedih ketika gue gak mengerti tentang jalan pikir orang yang gak bisa mengerti akan bagaimana caranya menghargai. Pendapat atau masukan, apa yang dikatakan sukar untuk gue terima karena yang terlintas dari mereka adalah membandingkan apa yang dia lihat dengan apa yang sudah diupayakan. gak peduli bagaimana usaha itu dijalankan, mereka sebagai manusia bodoh yang tak memiliki etika dan aturan hanya bisa memikirkan bagaimana memanfaatkan kepentingan orang hanya untuk formalitas sementaranya.

Entah sampai kapan hal ini berlanjut, yang jelas sadar tidak sadar bahwa dari lubuk hati yang paling dalam ini, risih dapat gue rasakan kala itu. waktu berputar, bersama dengan bumi dengan logika sumbu dan porosnya. Apa yang bisa mereka lihat? apa yang mereka kerjakan? berapa banyak waktu yang disia-siakan? gue mencatat bukan untuk membandingkan dan menjadi orang yang paling sadar diantara gerombolan manusia yang gue anggap makhluk astral itu. namun jauh lebih kepada hal bahwa inilah yang gue nilai dari mereka. Seiring waktu berlalu, usia bertambah dan umur berkurang. apa yang akan gue tinggalkan ketika nanti gue mati? apa yang harus gue kerjakan saat gue masih bisa belajar? gue ingin menyelaminya sedalam apa yang gue bisa hingga urat keingintahuan gue tentang kehidupan ini menghilang.

Sensible but Invisible, hidup hanya akan menjadi medan perjalanan yang tak ada apa-apanya. namun ketika gue memikirkan dan melihat dari sudut pandang lain, mungkin itulah yang membuat hidup gue menjadi berkesan dan ingin merasa hidup lebih lama lagi. demi waktu yang berjalan. gak mudah buat gue mengembalikan waktu yang gue buang secara percuma kala itu. Apa yang gue inginkan? gue ingin menjadi satu orang yang berbeda dan memiliki tujuan hidup yang unik,  bahkan gue ingin menjadi satu-satunya yang istimewa dimasa lalu masa kini dan masa depan. adakah kiblat yang lebih suci dari apa yang ditinggalkan tokoh manusia di agama gue?

Khoirunnaasi ahsanuhum khuluqon wa’anfauhum linnaasi…

Sebaik-baik manusia adalah yang baik hatinya dan bermanfaat bagi yang lain.

Terkadang, kilas balik dapat mengingatkan gue tentang bagaimana gue berjalan dengan kehidupan gue yang sulit untuk berbaur dengan lingkungan. sosial gue amat buruk dan betapapun gue ingin mencoba memperbaikinya, itu hanya akan terjadi bagi sekitar gue yang sudah terbiasa dengan gue. temen gue berkata bahwa gue juga memiliki sisi cuek yang mungkin bisa gue andalkan. gue gak sepenuhnya begitu! gue adalah manusia terlunak yang gak kalian pikirkan. gue mudah goyah hanya karna prinsip, pendapat dan lingkungan disekitar gue. namun, gue gak bisa berdiri dimana manusia suka menyorot gue, itu yang membuat gue risih. ya meski gue sering bilang bahwa gue ingin orang lain mengakui keberadaan gue, namun inilah sisi nyata dimana gue akan mengingkari apa yang gue katakan. lebih dari itu, ini adalah tentang bagaimana gue menjadi rancu dengan apa yang gue katakan. bukan berarti gue gak memikirkan dan memahami konsekuensinya. melainkan itulah gue! gue juga gak bisa berpikir dengan baik ketika gue mendapat momen itu.

teori dan perhitungan adalah yang dapat membuat gue menjadi orang bodoh bahkan lebih buruk dari apapun, itulah mengapa gue membenci kata teori. terlalu banyak teori hanya akan membuat orang nyolot dan selalu berbicara tanpa mengetahui kenyataannya. gue benci mengakuinya namun inilah yang gue lihat dari lingkungan gue. gue muak dengan keadaan dimana orang tumbuh dan besar dengan ocehan kosong dan teorinya. mereka tak menjalankannya! hanya mampu berkata dan membandingkan apa yang pernah dilihatnya. terkadang gue ingin menantang mereka semua namun kembali kepada hal bahwa gue buruk dalam berinteraksi, mungkin gue juga akan termakan dengan apa yang gue katakan. dan pada akhirnya gue diam kembali.

terlalu banyak rasa penat dan muak dengan apa yang gue lihat, gak perlu mengajarkan gue karena gue akan melihat semuanya menurut sudut pandang gue sendiri. jadi lebih baik anda diam dan membuat prinsip sendiri.

Salam,
Fannil Abror, S.Kom
Possesor and Founder of DeannSetiia Land
Jl. Wibawa Mukti 2 Rt.05/001 No.45 
Jatiluhur Jatiasih Kota Bekasi 17425 Tlp & WA. +62 8969 446 3666 Profil. http://about.me/fannilabror
Website. http://deannsetiia.net