Berbagai macam tingkah yang telah gue perbuat hanya untuk kepentingan sendiri, membangun dan meregenerasi struktur kendali dalam satuan momen yang terlewat, menyerap inti dan hasil dari apa yang gue pelajari melalui pengelihatan ini. Satu, melepas semua kata yang bergejolak dalam dada menjadi wacana tersendiri yang diselimuti oleh keraguan yang tak pasti.
Angan-angan tentang keabadian dan penciptaan sejarah, merawat waktu dengan hasrat yang dimiliki. Ketika menjalaninya, gue menjadi tuli dengan apa yang dikatakan oleh semua orang disekitar gue, Sebab Benda yang tersisa kecuali yang tidak ada, semuanya tak bisa dipercaya. Ya, keraguan dan ketidak tahuan akan masa depan bisa diartikan sebagai sesuatu yang tak ada. Inilah yang terjadi ketika puncak emosional gue tak menjadi tak tertandingin oleh apapun yang ada dibumi dan selama kehidupan gue. rasa ingin segera menyelesaikan apa yang gue inginkan merupakan tabiat gue yang sulit dilepas, bagaikan sirkulasi pencernaan, gue merasa perasaan itu tak bisa dihentikan sekalipun gue mencobanya, karena ketika gue mencoba menahannya, itu berarti gue merasakan kepunahan dalam diri, itu pernah terjadi ketika gue ingin segera melakukan sesuatu, tapi takdir membuat gue tak bisa berbuat hal tersebut dengan alasan sesuatu yang tidak bisa gue tolerir