berawal dari tindakan wajar seorang anak manusia. dalam benak ini, gue selalu bertanya-tanya apa yang dapat memicu manusia untuk bisa berkembang. Bagi gue, gue sendiri enggak bisa mengatakan secara rinci karena gue sering terombang-ambing sama rasa males dan menunda. Gue selalu punya angan-angan yang besar untuk apapun yang gue liat, gue ingin bisa begini, gue ingin bisa begitu, dan yang lebih penting gue pengen membuat gaya baru yang belum pernah dibuat orang dan orang-orang mengkiblatkan gue sebagai aktivitas mereka, yaa titik kecilnya dari sekitar lingkungan gue aja dulu. gue pengen punya insiatif yang maju dan berkembang, tapi setiap kali gue punya niatan, pada saat itu juga gue selalu mengeluh dengan apa yang belum gue miliki, “Ah, ininya belum ada, ntar aja dah” padahal kalo gue rasa, itu yang sebenernya menghancurkan gue; trus apa yang gue kerjain? gue bahkan banyak menghasilkan bukan karna ide yang gue rencanain, tapi jauh lebih kepada apa yang sedang gue jalanin tanpa punya rencana.
Menurut gue, dunia kekomputeran itu sama luasnya seperti dunia nyata karena melalui komputer ini, data dan informasi, komunikasi bisa disetarakan dan perkembangan teknologi itu 0,1 detiknya selalu berkembang, jadi dari semua aspek yang ada, kedokteran, pendidikan dan segala macam lainnya, teknologi inilah yang selalu pesat perkembangannya. jika pendidikan berkembang, dari situ teknologi juga sudah pasti menyertainya, kedokteran apalagi dan segala sesuatunya sudah tidak bisa luput dari perkembangan teknologi.
Terjadi kesalah pahaman presepsi yang sebenarnya orang-orang komputer yang merasa dirugikan. contohnya nih, jika seseorang yang pendidikannya mengambil komputer, dan dia lebih condong pada bidang desain atau programming, dan orang terdekatnya tau dia mengambil pendidikan komputernya saja. tiba-tiba dia memiliki masalah dengan komputernya, misal komputernya butuh diinstal ulang, terjadi kesalahan atau kerusakan pada berkas sistemnya dan butuh di instal ulang atau repair. Nah, orang orang yang bertitelkan komputer ini tidak boleh menolaknya meski secara garis besar memang bukan bagian bidangnya. Karena jika orang ini menolak dia, otomatis dia akan berkata “percuma lu orang komputer tapi gak bisa bantuin instal”, apa kita mau bilang “maaf, gue desainer, gue programmer, gue animator dan bukan yang kayak gituan”. apakah itu yang akan kita ucapkan? tak peduli seberapa besar voting kita menjawab iya pada akhirnya kita yang dirugikan, menyakitkan bila kita langsung di banned begitu saja dengan ucapan yang sebenarnya mereka yang salah. Namun, orang-orang yang bukang berada pada bidang komputer tidak akan menyadari perbedaan pendidikan komputer dengan yang lainnya. Masyarakat itu gak mau tau, kalo kita orang komputer, yaaa mustinya kita harus bisa membantu meskipun sebenarnya itu menyimpang. Jadi, mau dia orang yang mahir atau tidak, tetap saja masyarakat tidak mau tau. jika kita mengabaikannya, mereka akan langsung berkata, alaaaah percuma kuliah komputer lama-lama.
Kasus kedua, ini adalah konfik internal. jangan bilang sesama orang komputer bisa saling memahami antar tindakan dan prinsip. kedua pengalaman ini benar-benar gue rasain dan sepertinya gue butuh membeberkannya kepada siapa yang mau baca postingan gue. Misalnya si A dan si B berada dikuliahan yang sama, sama-sama mengambil pendidikan komputer. si A selain tau tentang perkembangan teknologi, suka buat game, desain atau animasi. dan si B juga tau tentang perkembangan teknologi tersebut. si B memang tahu kalo si A ini membuat game, desain atau animasi. namun kerjaannya adalah selalu membanding-bandingkan dengan pekerjaan orang lain. misalnya, ah game lu kurang menarik bro, masa karakternya kayak gini, coba dong kayak game ini, lebih bagus gue yakin orang banyak yang suka. broo, masa karakternya kayak itu sih bro, buat yang lain dong kayak ini kek biar beda sendiri, dan lagi lagi bro ini bro, yang kayak gini bagus. Bayangkan bagaimana rasanya jadi yang di kritik. sebenernya kalo dibanding-bandingkan, si B memang tau, memang update, tapi satu hal pun dia tidak membuat apa-apa, dia cuma bisa membangga-banggakan ini, itu, dengan tidak sengaja dengan berkata animasi lu kurang, wiiish yang ini nih bagus banget, naaah kayak yang ini dong itu sebenrnya sudah membuat luka si A. emang dia kira gampang? biasanya orang yang suka ngeritik ini enggak tau apa-apa, ketika dia dipaksa buat mengerjakan hal yang dikerjakan oleh yang A, ternyata si B ini beku, diem, cengegesan dan beribu bahan alasan dikeluarkan.
Kesimpulannya, dari catetan gak beraturan yang diambil dari emosi kekesalan peribadi gue adalah bahwa bagaimanapun keadaan kita, konfik itu selalu ada, jika kita berteman konflik kita dengan teman kita sendiri dan ketika kita tidak bersosial maka sosial itulah yang menjadi konfik besar kita. trus, apa yang harus kita lakukan? positif thinking dan menjadi apa yang kita mau ajalah yang bisa mensupport kita.