Terupdate, tak musti terbaik

Karisma seseorang yang munjukkan sesuatu, membangun banyaknya mahakarya yang disebarluaskan guna dapat diandalkan. Meski kadang jarak yang akan kita tempuh terlihat begitu jauh, tahapan mimpi dan jam terbang selalu digunakan sebagai petunjuk utama. Kita tak akan pernah bisa berdiri dengan baik, menggunakan kedua kaki sebagai pijakan utama. Tentu saja kita harus dibantu, sesuatu yang dijadikan alat, refrensi dan yang bisa membawa kita mendapatkan titel master. Terupdate, tak musti terbaik. Terkadang, kita membutuhkan standar kewajaran yang tak sama dengan orang lain, dalam hal ini selera tinggi tidak harus dikaitkan dengan kegemaran dan cocoknya mesin yang kita gunakan. Ya, pada postingan kali ini saya hanya ingin membahas tentang suatu program perangkat lunak.

Dalam istilah rilis. kita pasti menemukan pembaruan yang kita kenal sebagai update. Kebanyakan developer memberikan kita muatan dan fasilitas yang baru untuk perangkat lunak yang kita pasang pada mesin komputer kita. memasang pembaruan terkini sudah dijadikan budaya untuk pamer, mengenal seseorang yang selalu mendapatkan pembaruan dengan cepat tentunya membuat orang lain sensi dan meniru pergerakan ini. Namun, terkadang kita tidak melihat apakah itu cocok, kita bahkan sering memaksakan kehendak demi tidak terlihat jadul. Perangkat lunak terupadate biasanya akan menyesuaikan pada mesin-mesin terkini. kita akan dipaksa untuk melihatnya dari segi perangkat keras bawaan mesin yang kita gunakan. Sebagai mahasiswa, terkadang saya bahkan tak sadar, bahwa ikatan ini terkadang kita lepas dari standar kerjanya. mementingkan apa yang terlihat dibandingkan performa, membiarkan prosesor menghitung satuan bit yang berada diluar standarnya, benarkah begitu?

Bahkan mungkin seperti kendala yang saya alami. sampelnya saya beri gambaran dengan produk Adobe Corporation terkait Flash, hingga saat saya membuat posting ini, rilis terbaru produk ini adalah Adobe Flash CC yang mana sebelumnya adalah Adobe Flash CS6. ini adalah masalah berbeda dari apa yang barusan saya uraikan. Dirasa, software produk terakhir memang ramah lingkungan, tidak banyak membutuhkan memori dan tidak banyak bug yang rusak saat kita mencapai limit. namun, produk terbaru ini bukan penyesuaian terbaru dari Adobe Flash CS6nya. Produk ini hanya memiliki fungsi tertentu yang luas, juga meninggalkan banyak fitur-fitur dari edisi sebelumnya. Lalu, apa yang saya gunakan? Tentu saja, saya akan kembali ke produk sebelumnya.

Pre-Realizing

Membuat kelopak matamu membengkak dan menyayat hati, Tetes air mata sebagai awal dari sebuah drama Membuat semua orang penasaran, manakah penjahat dunia? Demi banyaknya waktu yang telah dilalui, gue mulai meyakini akan suatu rasa untuk pribadi adalah dinamis. Entah, manusia penuh dengan teka-teki, tidak hanya bisa disimpulkan sifat dan hatinya hanya melalui tindakan. Hati itu lunak, dan dapat berubah sewaktu-waktu, seperti halnya penyakit stroke, gak ada yang tau kita akan mengalaminya dan itu akan terjadi secara tiba-tiba tanpa prediksi, kelak mungkin hingga akhirnya nanti gak akan pernah mungkin ada satu orangpun yang dapat menjabarkan hipotesanya tentang kebenaran manusia dan mengungkapkannya.

Listing projek yang udah gue rencanain terlalu banyak untuk dihitung, tapi rasanya meski itu berasal dari pikiran gue pribadi, terkadang itu hanya menjadi kesan PHP yang bikin gue sendiri menjadi gondok. Apa yang sebenarnya gue maksud? terjadi suatu tindak ketidak pastian dalam diri. Lingkungan dan orang sekitar bisa dikata sebagai penghambat abadi yang murni. Sebagian besar pencapaian kegagalan misi gue dalam suatu projek ditentukan dengan jumlah temen yang sering main, sisanya hanya karna cuaca yang membuat gue seret untuk bergerak. Ya. kalo ditinjau secara umum, ketika gue mau menyalahkan keberadaan manusia, tentunya itu yang membuat gue sakit. untuk sampai kapanpun manusia akan selalu begitu, bahkan gue yang selalu menyalahkan kehendak secara sembunyipun yang menjadi masalahnya. kenapa gue bisa terpengaruh sama semua itu? gue juga adalah bagian dari sesuatu yang gue dustakan, gue adalah manusia yang gak pernah mau berusaha yakin dengan apa yang gue liat, terutama untuk sifat kemanusiaan.

Rasa egois pasti ada pada diri gue, bahkan lebih besar melampaui apapun yang terdetik dihati gue. Gue pengen bisa segala sesuatunya dengan sempurna, benci dibatasi meski itu oleh waktu dan menunggu adalah kemuakan yang mega besar. Teramat dan melebihi satuan waktu yang gue gunakan, itulah sesuatu yang enggak gue suka.