“Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan secercah lilin.” Sebuah kalimat yang sering kali terdengar bijak. Tapi, apa gunanya cahaya yang nanggung? Apa gunanya lilin kecil di tengah lautan kegelapan yang tidak pernah pergi? Kalau semua sudah jadi gelap, kenapa nggak sekalian menelan semua kegelapan itu? Kegelapan abadi, mungkin lebih jujur daripada secercah cahaya yang cuma bikin harapan palsu.
Gue nggak bisa baik. Atau mungkin, gue nggak pernah benar-benar tahu apa artinya menjadi baik. Yang gue tahu, gue adalah satu bongkahan kecil yang nggak akan bias terhadap apa-apa. Nggak bias terhadap apa yang terjadi di sekitar gue, nggak bias terhadap dunia yang terus bergerak. Gue ada, tapi keberadaan gue nggak pernah cukup buat mengubah apa pun.
Kalau gitu, kenapa gue nggak diciptakan jadi iblis sekalian? Kalau hidup ini cuma tentang jadi baik atau buruk, kenapa gue nggak langsung dilempar ke sisi yang jelas? Jadi iblis, setidaknya nggak ada kebingungan. Setidaknya nggak ada tuntutan untuk jadi sesuatu yang gue nggak bisa.
Iblis nggak harus berpura-pura jadi baik. Iblis nggak harus dengerin kata orang, nggak harus jadi batu loncatan buat orang lain, nggak harus pura-pura peduli sama dunia yang nggak pernah peduli balik. Gue sering mikir, mungkin lebih baik diciptakan untuk hal-hal buruk daripada terombang-ambing di tengah abu-abu yang nggak jelas ini.
Jujur aja, kadang gue lelah sama gagasan bahwa gue harus terus berusaha jadi baik, harus terus berusaha bikin perubahan, harus terus mencoba menyalakan lilin kecil di tengah gelap. Karena apa gunanya? Lilin itu nggak pernah cukup buat menerangi semuanya. Dan gue nggak tahu apakah ada yang benar-benar peduli.
Kalau gue cuma batu kecil di tengah sungai deras, gue cuma menghambat. Gue nggak membantu apa-apa, nggak mengubah arus, cuma jadi penghalang kecil yang mungkin bikin orang tersandung. Kalau gitu, kenapa gue nggak langsung disebut sebagai penghambat aja? Kenapa nggak langsung ditunjuk sebagai sesuatu yang buruk, daripada terus dipaksa untuk jadi sesuatu yang gue nggak tahu cara jadi?
Mungkin dunia ini terlalu rumit buat gue pahami. Atau mungkin, dunia ini terlalu sederhana, tapi gue aja yang nggak bisa nerima. Gue nggak tahu jawabannya. Tapi satu hal yang gue tahu, kadang kegelapan itu lebih jujur. Kegelapan nggak berpura-pura. Kegelapan cuma ada, apa adanya, tanpa mencoba jadi sesuatu yang lain.