Gue emang sadar, tapi kesadaran inilah yang membuat gue mati. Gue lebih merasa sendiri adalah pilihan sementara yang cocok, meski gue pengen berbeda, meski gue pengen guelah yang tetep menjadi yang terbaik dari kalian. Namun kembali kepada kesalahan yang kalian perbuat ke gue, kesalahan yang membuat gue akhirnya merasa bahwa tubuh gue goyah dan bergetar setiap kali gue bersama makhluk manusia. Gue benci mengakuinya! namun gue juga enggak akan memendam rasa ini untuk waktu yang lama. Setidaknya ini adalah catatan pribadi gue dan gue bisa semau gue membuat opini dan definisi yang menurut gue ini adalah kebenaran.
Kembali kepada masa dimana gue bisa berdiri sendiri, dengan banyak kebanggaan di dada tipis gue ini, dan banyak keburukan yang gue lakuin. tapi waktu itu kalian selalu melihat dari bagian dimana gue terlihat buruk kan? enggak peduli bagaimana gue ngejalanin hidup gue dengan banyak penyesalan yang selalu gue rasa setiap kali gue sama kalian. Rasa terpaksa selalu ada meski muka gue diem ato tersenyum dan berakting seakan-akan itu hal layak dan gue enggak terbebani. Kalian membuat gue melihat bagaimana buruknya gue yang menurut gue itu bukan hal buruk, kalian membuat gue menyadarinya dan membuat gue depresi dan hingga saat ini, ketika gue udah tumbuh menjadi matang dan bertambah usia, gue terjebak dengan tantangan dan apa yang kalian bicarakan. Gue hanya bisa akui kalo gue menyerah sama dunia nyata ini, mungkin bisa lebih baik kalo gue bersembunyi dibalik mesin yang selalu menemani kehidupan gue.
Sebenernya, gue pengen jadi yang dulu, gue pengen bisa ngejalanin hidup ini dengan indah, hidup bersosial dan bisa berjalan tanpa hambatan dan pikir panjang, meskipun gue bakal ngulangin problem gue lagi. Sepertinya itu tak akan masalah sebab menurut teori dan logika gue, kalo kita ingin terus berjalan untuk hidup, kita harus mengobarkan sebagian kecil dari kesempurnaan yang kita miliki. Gak peduli apa yang pengen gue lakuin, sepertinya gue tetep enggak bisa kembali, gue selalu melihat titik ini, yang selalu membuat gue takut akan kehidupan yang gue dan kalian sama sama singgahi, kalian bikin hati gue jadi brutal.
Mungkin gue ceroboh, mungkin gue parah dan juga mungkin banyak definisi yang bakal kalian lontarkan ketika tahu bahwa sebenarnya dalam catatan ini gue sedang menghakimi kalian dengan tulisan tulisan ini. Tapi gue selalu optimis tentang ini, gue yakin besar kemungkinan kalian enggak akan menyadarinya! kalian enggak akan mengerti karna cara gue menghakimi kalian enggak menusuk seperti saat gue waktu itu, sehingga membuat gue jadi begini. Gue enggak akan pernah menghakimi kalian secara langsung, didepan kerumunan manusia lain yang langsung membuat gue mengalami perubahan total, tindakan langsung yang amat menyedihkan untuk gue ingat kembali.
Ketika gue berkata dan menyalahkan perkara dan sebab waktu itu, banyak manusia yang tidak akan percaya, beberapa orang pasti akan bilang semua itu tergantung dari apa yang gue inginin, kali gue punya niat untuk berubah lagi gue udah bisa, positiflah, apalah, menu berkah kata yang sebagian orang rangkum dari beberapa kosa kata yang menurutnya membuat gue termotifasi sulit untuk gue serapi, gue udah kehilangan banyak menu keinginan gue sejak dulu dan gue bukan jadi manusia yang penuh dengan sikap konsisten dan netral seperti ini mungkin karena takdir.
