Meski dilihat dari judul kesannya adalah membandingkan dua makna, namun pada postingan kali ini tujuan gue adalah agar orang lain dapat memahami dan mengerti perasaan dari para pekerja dalam bidang seperti ini.
entah bagaimana menjelaskannya, sebenarnya gue merasa sangat tertekan dengan apa yang ada di lingkungan gue. bukan maksud gue ingin memisahkan diri dari lingkungan, namun tingkat rasa menghargai biasanya lebih diiyakan oleh lingkungan gue ketimbang gue sendiri, dan yang gue rasa adalah gue sendiri yang merasa berat akan hal ini. gue harap gak ada yang merespon postingan gue kali ini karna ini adalah curahat hati gue tentang apa yang gue rasa, dan mohon untuk mengerti dan jangan mempertanyakan atau membahasnya karena gue udah bilang tadi gue sendiri memiliki masalah dalam menjelaskannya.
Menurut gue, orang-orang yang terlibat dengan kehidupan gue semuanya pada minta dihargai dan itu semua meminta dengan tanpa melihat keadaan gue yang sebenarnya minta jauh lebih dihargai melebihi mereka. untuk bahasan pertama dari judul gue akan banyak bercerita tentang pengalaman gue yang lumayan lama bergelut dalam bidang koding.
Koding adalah aktivitas terumit dalam pembangunan suatu project terutama yang ada sangkut pautnya dengan tenaga komputerisasi. kenapa tidak? orang yang berkecimpung dalam hal ini biasanya sangat sensitif dan memiliki paham yang bermacam sesuai dengan logika ketajaman logika yang mereka miliki. banyak yang bilang koding adalah hal rumit dan susah, dan gue mengakuinya. koding adalah pekerjaan yang membutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi, kecepatan berpikir dan logika yang tajam. itulah mengapa ketika orang yang tidak dapat bersosial seperti gue sangat cocok dengan pekerjaan seperti ini.
menurut gue, koding adalah bagaimana cara orang merumuskan suatu inovasi apa yang ada dikepalanya, dengan garis tebal inovasi dan apa yang dipikirkannya itu tidak terlalu jauh dan dapat dipertanggung jawaban melalui logika. kemudian inovasi tersebut bukan hanya sepintas ada bagaimana bermula dan nanti akhirnya bagaimana dan ada apanya, namun seluk beluk jalan, kondisi dan sifat yang akan dilalui dari awal hingga akhirpun dipikirkannya. selain itu juga ingatan diperlukan, dan yang menunjang akan terjadinya kualitas yang bagus adalah lingkungan, biasanya sunyi adalah nuansa yang sangat dibutuhkan. selain itu pikiran dan kesunyian itu juga harus diimbangi dengan kosakata sintaks yang harus disalurkan agar komputer dapat menjalankannya, jadi sebenarnya luar biasa repot dan memberatkan. tapi layaknya orang yang suka mendaki gunung, udah tau ribet nyusahin dan mengorbankan perasaan tapi banyak orang yang ingin terjun kedalamnya.
Trus apa yang hubungannya dengan respect dan menghargai? ini dia, ketika programmer yang bikin koding ini melakukan kegiatannya, ketika ada sesuatu yang mengganggu akan membuatnya terluka, ya meski hanya pertanyaan singkat, omongan ringan dan apalah itu karena pekerjaan itu benar-benar membutuhkan daya konsentrasi maksimal. sulit untuk membuat siapapun mengerti bagaimana rasanya ketika melakukan hal ini, namun contohnya aja kalian adalah penulis cerpen, ketika anda memiliki ide dan penggalan momen, itu masih anda tuliskan dikertas atau ditempat yang sekiranya anda akan meningatnya. dan ketika anda ingin membuatnya, ketika anda sudah siap dengan memikirkan awal mula, sifat dan kondisi hingga akhir cerita, tiba-tiba ada yang mengganggu pikiran anda, seperti misal ada yang bertanya, ada yang minta usulan, pendapat bahkan apapun itu. bagaimana perasaan anda? apakah anda bisa fokus? apakah kualitas yang anda fikirkan tidak tergoyahkan? ya itu juga pasti dirasakan oleh orang yang berkecimpung dalam hal koding, itu akan menjadi rujukan kuat kenapa konsentrasi dibutuhkan. yaa meski kebanyakan banyak yang enggak mempermasalahkan hal tersebut, sebagianyang berkecimpung dalam hal koding biasanya lebih dari satu dan mereka membuat suatu forum nyata, menurut beberapa orang tidak ada masalah karena mereka bisa bertanya keteman yang satu forum dengan mereka. Ingat! ketika koding biasanya hanya dilihat oleh sebagian orang dari sintaks yang diketikkan dan tidak lagi dengan konsep, fokus dan konsentrasi, tadi juga gue udah bilang tentang kecepatan berpikir. Teknologi berkembang sangat pesat, bahkan disetiap satu detiknya inovasi tentang teknologi bermunculan, itulah mengapa ketika programmer yang menjeda inovasinya yang belum selesai satu bait hanya karena lingkungan berarti dia itu bodoh!! dia mau tertinggal dalam penyelesaian logikanya hanya karena lingkungan, jadi lebih baik berikan waktu sejenak untuk programmer untuk menyelesaikan satu baitnya, sebagai contoh misal anda membuat puisi, orang kebanyakan gak melihat anda membuat puisi dari kondisi anda, apa yang anda pikirkan dan bagaimana anda menerjemahkan lingkungan anda, dan ketika anda baru membuat 3 dari 4 baris dalam satu bait puisi anda yang sebenarnya empat baris dalam satu bait itu saling bersinambungan, apakah anda akan jeda dan membiarkan lingkungan anda mengganggu anda? anda bodoh!! seharusnya anda selesaikan 4 baris itu karena setelah baris keempat, anda akan dihadapkan dengan bait baru yang anda bisa membuatnya tanpa berhubungan dengan 3 baris sebelumnya.
memang ada beberapa programmer yang butuh saran dari programer lain, minta bantuan atau sejenisnya, namun yang meminta seharusnya sadar diri, kenapa tidak menunggu sejenak karena yang diminta adalah tipe pekerja keras, bukan orang yang tidak mau berusaha sendiri dan mengandalkan orang lain dan mengeluh ketika responnya lama. kenapa? itulah sifat egois dari manusia, mementingkan apa yang dikerjakan ketimbang yang orang lain kerjakan. haus dengan bagaimana apa yang diharapkan terwujud ketimbang mengetahui bagaimana keinginan orang lain itu.
Selain itu grafis, biasanya untuk standar orang yang tidak tau bagaimana mesin itu bekerja, mereka hanya mampu melihat karya orang lain berdasarkan interfacenya saja, tidak menutup kemungkinan meski sudah dilihat biasanya banyak komentar atau masukan yang tidak bermutu seperti membandingkan hasil usaha orang lain dengan apa yang dilihat dengan tanpa mendukung dengan maksud memberi masukan yang masuk akal, dan dapat dimengerti. biasanya juga banyak para manusia yang TIDAK BISA MENGHASILKAN KARYA yang terus berceloteh ria tentang karya orang dengan membanding-bandingkannya dengan yang paling bagus yang pernah dilihatnya. tanpa berpikir dua kalii bahwa sebenarnya itu adalah penghinaan lahir dan batin.
berbeda dengan koding, buat buat orang yang berkecimpung dalam hal koding dan tidak mampu berinovasi dengan dunia kodingnya, mereka dapat melakukan tindakan copy paste dengan target penyelesaian bisa kurang dari satu menit. namun grafis? grafis termasuk dalam hal multimedia, interface yang diutamakan menggunakan bahan dasar teks, gambar, audia dan gambar gerak ini bekerja dengan imajinasi yang tinggi dan dapat diimplementasikan dengan syarat dikerjakan dengan banyak kali, gak mungkin orang yang ngerjain desain seperti ini bisa langsung bisa bagus hanya dengan sekali dia menggunakan, kalo pengen bagus ya dia harus berlatih menggunakannya agar imajinasinya terus diasah dan dikembangkan. dan kekuatan terbesar selain imajinasi adalah ketika orang yang berkecimpung dalam dunia tampilan ini malas mengerjakannya, maka tidak akan pernah ada hasil yang dibuat, karena kalo mengandalkan copy paste, ciri khas dan nuansa feel orang gak akan dapet karena orang memiliki warna yang berbeda.