From Logika to San Ma

Membawa suatu rasa yang gundah, menutupi taring dan kebusukan dengan kegiatan yang meresap, merayap, melebar dan menyerap keseluruh sendi aktifitas, membalikkan waktu dan tempat secara signifikan dan merubah jati diri dan karakter hingga melampaui apa yang seharusnya akan dijangkau lebih awal. Pijakan, meronta, bernafas, terdiam mengikuti arus waktu dengan membawa sejumlah gagasan yang muncul secara tiba-tiba. Mengeluh, merasakan sesuatu yang mengalir dan menyakitkan, menyerbukkan jiwa, memendam hati dan perasaan, menggigit dan menekan semua rasa. Terkoyah, dianiyaya dan semua rasa sesak terasa sakit melebihi apapun.

Jangan buat konflik  merambas menyeruak diri, mengelabuhi mimpi dan angan-angan tinggi akan suatu tujuan. kontras! tak terbayangkan dapat memanipulasi waktu, ini mungkin bisa menjadi kebiasaan yang sia-sia jika gue berhenti begitu saja. Lelah rasanya berpikir, lelah rasanya berimajinasi, ingin rasanya gue terhempas tidur dan tak ada yang bisa membangunkan gue untuk waktu yang sangat panjang, entah bahkan mungkin tidak berharap untuk bangun lagi. Bermimpi, berusaha mengingat apa yang menjadi taruhan hidup dan melontarkan angan-angan itu menjauh. Kaga! gue bahkan pengen hidup lebih lama lagi, terjaga dalam insidensial ruang dan keterbatasan waktu. membayangkan apa jadinya bila argumen dan eksperimen ini tidak sempurna? tak berhasil? tak menghasilkan? bahkan tidak dapat membuat gue tersenyum indah merekah. Gue berjalan terlalu jauh melewati kebiasaan dan ketergantungan lingkungan. 

Rasa malu ketika mengingat banyak waktu yang udah gue buang. menginjak usia yang melebihi masa-masa senang, hiburan dan malas-malasan. waktu begitu saja berjalan tanpa pernah menoleh ke arah gue. membiarkan peristiwa terjadi, tanpa menegur dan mengingatkan akan banyak hal yang gue abaikan saja berlalu. 

Animasi dan ilusi yang dapat dipertahankan dan dipertanggung jawabkan melalui dasar dan logika adalah hukum mutlak yang tak bisa diabaikan. kehadiran banyak teknologi yang berasal dari paham absurd tak dapat dipungkiri, mimpi dan logika bertahan bersatu menjadi suatu kolaborasi yang merubah abad dan era gue berada, zaman terasa berubah. tak ada lagi rujukan masa lalu yang dapat diambil. membuang dan mengganti segala hal menjadi apa yang sudah diberikan dimasa kini.

Gue, merupakan salahsatu dari sebagian banyak orang yang ingin berperan dalam pergantian zaman. yang tidak mengikuti arus era namun menjadi salah satu kontributor untuk era. apa artinya itu semua jika gue tak dapat mempertahankan hal itu?

Mempertahankan logika, mempertahnakan berapa banyak hal yang tidak dapat dilihat oleh orang sekitar, sang pengambil manfaat dan penghisap serbuk sari tak dapat menyadari akan apa artinya berusaha. menopang tindih pada kegiatan dan kepala orang lain dengan banyak keluhan. seharusnya gue adalah satu orang yang akan mengeluh akan hal itu! tidak, bukan itu maksudnya. mungkin lebih menyakitkan jika tidak diungkapkan.

Sempat gue berkata bahwa kepala ini mampu berpikir dan berlogika. namun pada dasarnya, dalam barisan ruang dan waktu, logika tidak akan sempurna jika tak disejajarkan dengan kalkulasi yang tepat. memperhitungkan waktu, keadaan, berat, momentum, segi, kecenderungan, sifat, dan semua hal berbasis pixel merupakan misteri yang menyakitkan dan sukar untuk dipecahkan sendiri. tidak seperti orang disekitar gue. Jika gue yang memiliki masalah dengan tangan dan kepala ini. kepada siapa gue harus bertanya? kemana gue bisa melepas rasa ingin tahu menjadi perasaan yang lega bahkan untuk beberapa saat? gue ga bisa menemukannya. gue selalu saja terjebak dengan logika sendiri dan ego tertekan sampai banyak rasa yang menyakitkan sulit dikiaskan.